Berlari Bersama Ombak
Suatu hari yang sendu aku terdiam diujung
senja
Menatap matahari yang bersiap pulang
Duduk terpaku bersama deburan ombak di tepi
pantai
Merasakan belaian angin yang berdesir di
nadiku
Rasanya semua masih sama seperti saat pertama
kali aku disini, sepi
Tanpa aku sadari bahkan daun jatuh sekalipun
Bergelut dengan langit yang mulai berganti
gelap
Temaram lampu pijar mulai menggantikan sinar
mentari
Aku masih terdiam dikala suara panggilanNya
menyeru
Aahhhh….. sejuk sekali rasanya
Aku tetap menatap bintang-bintang yang mulai
bermunculan
Tanpa berkedip walau sedikit
Tak terasa butir-butir hangat mengalir
ditulang pipiku
Entahlah semua ini terasa begitu sulit buatku
Sebulan berlalu rasanya semua baru kemarin
Butiran itu semakin keras menerobos tanggulnya
Deburan ombak semakin tak terkendali
Membawa aku dalam kepingan yang tertinggal
disana
Entah sudah berapa kali ku coba hanyutkan
serpihan itu
Tapi tetap dia kembali dan kembali lagi
Lelah rasanya jiwaku terombang ambing bersama
angin dan gelombang
Ingin aku pergi saja lalu kemudian aku hilang
ingatan
Tapi sadar ini semua sudah terlanjur menyimpul
mati di hati
Hingga desiran darah enggan mengaliri
Entah harus sampai kapan
Rembulan kembali teduh menerangi ombak yang
tak jua berhenti
Semakin aku larut dengan gelombang yang tak
jua surut
Dan aku ikut berlari bersama ombak
Komentar
Posting Komentar