Pangeran Semesta

Kamu...
Yang selalu membuat tumpah ruah air mataku
Dengan segala untaian katamu

Kamu...
Yang selalu pandai merangkai kalimat sendu
Yang menjadikannya begitu menyentuh kalbu

Bukan...
Ini bukan soal gombalnya rayuan
Yang membuat ku terbawa perasaan

Bukan...
Bukan soal engkau yang begitu piawai memainkan
Bahasa yang sejatinya menyejukkan

Bahasamu adalah bahasa semesta
Yang mengantarkan logika pada rasa yang sebenarnya
Engkau menjadikannya indah sampai ke langit sana

Bahasamu adalah bahasa cinta
Bukan pada hati yang pernah terluka
Tapi pada dunia dan seisinya

Aku tau diluar sana banyak yang mengagumimu
Mengidolakanmu hingga menyimak segala info terbarumu
Bahkan mungkin juga sampai mencintaimu

Aku tau mungkin juga diluar sana ada sosok yang kau kagumi
Kau simpan namanya dalam hati
Kau sebut dalam doa tiada henti

Aku sendiri sejujurnya tak mengerti
Apa rasa yang ada ini
Yang aku tau aku hanya mengagumi

Aku sendiri tak pernah sadar
Semacam apa yang bisa membuatku berdebar
Yang aku tau kau membuat mataku selalu berbinar

Jemarimu yang menyalakan cahaya
Suaramu yang menentramkan jiwa
Dan bicaramu menambah romansa

Kamu...
Aku tak pernah tahu
Apakah ini semacam doa rindu
Atau hanya ungkapan rasa tak menentu

(Stasiun pasar minggu, dalam suara hujan ku menunggu)
Sendu, rindu
20.35 wib
12 april 2017

Komentar

Postingan Populer