Lombok Paradise
Jakarta, 19 Februari 2015
Sembilan
belas februari dua ribu lima belas. Hari yang ditunggu-tunggu untuk
meninggalkan sejenak kepenatan Jakarta. Pukul 9 pagi ini aku dan sahabat
baikku, Bela (seharusnya) akan terbang kota seribu masjid di pulau seberang.
Yesh, Lombok. Kami akan ke berliobur di Lombok sampai hari Minggu nanti.
Itinerary sudah tersusun rapi. “mau kemana aja kita Bel?”. Okey we are ready to
go and holiday.
Sekitar empat
jam sebelum jadwal janjian kami di bandara, aku dikejutkan dengan kabar bahwa
pesawat yang akan kami naiki delay sejak semalam. Bahkan penumpang yang
seharusnya terbang tadi malam belum terbang sampai pukul enam pagi ini. Sedikit
speechless. How about us? Mungkin itu juga yang sama kami fikirkan. Suasana
bandara sudah ricuh katanya. Tapi akhirnya kami tetap berangkat menuju bandara.
Pukul 8 pagi kami bertemu dan bergegas untuk mencetak boarding pass. Check in
sudah selesai dilakukan online.
Memasuki
bandara yang penuh sesak tak membuat kami lantas menyerah. Kami mengantri untuk
mendapatkan boarding pass. Saat tiba giliran kami waktu sudah menunjukkan pukul
08.30 dan kami masih mengantri karena petugasnya sedang melayani yang lain.
Shuuut, sedikit bocoran, bule ada yang sampe marah-marah loh.
Hmmmm
okay anyway, sebenarnya kepergian kami ke Lombok bukan murni untuk liburan
(bagiku). Niat awal berangkat kesini adalah untuk menjadi saksi betapa
bahagianya salah satu sahabat tercinta kami melepas masa lajangnya.
Meninggalkan dunia kesendirian dan membangun rumah tangga bersama calon
bidadari surganya insyaAllah dan buatku liburan adalah bonusnya bukan tujuan
utama ;)
Well, jam
9 kami sudah memasuki ruang tunggu. Memang dasar udah niat berangkat sekaligus
kangen sebenernya karena udah lama gak ketemu akhirnya kita habiskan waktu
menunggu dengan ketawa gak selesai-selesai, minum susu milo kesukaan Bela,
makan cemilan, ngecharge hp sampe ngantuk-ngantuk ya bel hihihi. Sampai tiba
waktu dzuhur pun belum ada kejelasan kapan kami akan berangkat. Sodara-sodara
di perut udah pada protes. Dan akhirnya kita bagi tugas. Bela menunggui
barang-barang dan aku keluar untuk mencari makan siang.
Bergegas
pergi ke sebuah fastfood untuk membeli makanan. Sampai di tekape tiba-tiba
handphone berdering, terpampang nama Muhammad Wildan disana.
“Assalamu’alaykum
dan”
“Wa’alaykumussalam,
udah masukkan gy?” kata suara di seberang sana
“masuk
kemana? Aku lagi dibawah ini beli makan.”
“aduuuuh,
kata Rani dia udah masuk pesawat. Barusan saya telepon Rani.”
“hah?
Serius dan?”
“iya,
udah buruan naik sekarang, pesawatnya udah ada katanya.”
“oke-oke,
aku naik deh, yaudah”
“Assalamu’alaykum”
“wa’alaykumussalam”
Keep calm
and I run. Bergegas masuk, untungnya pintu masuk ruang tunggu tidak penuh
antrian. Aku segera bertanya-tanya sembari melihat informasi di TV informasi.
Aku segera menuju tempat Bela menunggu.
“Bel,
kata wildan pesawatnya udah dateng, ayo kita kesana.”
Segera
kami ambil ransel kami masing-masing, menunjukkan tiket kepada petugas dan
akhirnya kami masuk ke ruang isolasi, eh ruang tunggu bis maksudnya. Bis itu
yang akan membawa kami menuju pesawat. Naaahhhh di tempat ini ketika berlarian
menuju ruangan ini kami bertemu dan berkenalan dengan seorang gadis cantik yang
akan berkunjung ke ‘rumah calon mertua’ katanya. Namanya Nabila.
![]() |
Ini dia 3 gadis cantik yang dibiarkan menunggu haha |
Tek tok
tek tok.
Waktu
terus berjalan dan tidak ada progress. Lagi-lagi kami di PHP-in. okay, para
penumpang mulai panas. 3 jam menunggu tanpa kepastian kapan kami akan
diterbangkan. Akhirnya makan siang pun datang. Kami putuskan untuk makan
terlebih dahulu, karena petugas pun berkata bahwa pesawatnya belum ada (Masih
sabar nii). Okey, kita menunggu sambil ritual siang gentian.
Oiya aku
lupa, sebenernya yang berangkat ke Lombok gak cuma aku sama bela aja, ada dua
temen aku lagi yang ikut, namanya Hadian sama Lilik dan mereka harusnya
berangkat jam 15.00. dan saat aku sama Bela dan nabila makan siang, mereka baru
tiba di bandara dan lagi cetak boarding pass. Dan akhirnya setelah 6 jam kami
diterbangkan menuju Lombok. Aku, Bela dan Nabila. Sedangkan kedua temanku masih
harus menunggu giliran terbangnya.
Pukul
18.00 WITA kami tiba di Bandara Internasional Lombok dan disana Wildan beserta
keluarga sudah menunggu untuk membawa kami ke tempat kami menginap. Aku dan
Bela menunggu tepat didepan patung di depan Bandara. Tiba-tiba seorang
perempuan paruh baya menghampiri kami
“temannya
Wildan ya?”
Dengan
sedikit terkejut aku dan Bela menjawab “Iya tante”
“iya, ini
ibunya wildan”
Akhirnya
kami berkenalan dan tidak lama kemudian Wildan datang dan “lho udah pada
kenal?”
Lalu kami
bergegas ke mobil untuk segera menuju rumah. Sedikit bercengkrama sambil
menikmati sunset di kota Lombok, bahagia bisa sampai disini dan berjumpa dengan
keluarga Wildan.
Tiba di
rumah si kecil, Nuri memanggil dari atas rumah. Aku dan Nuri memang sudah
pernah berkenalan ketika dia baru saja akan masuk kuliah. Tinggal di satu rumah
yang sama, kosan, membuat kami dekat.
Nuri
mengantarkan kami menuju rumah yang akan kami tempati selama disana. Malam
semakin larut, waktunya tarik selimut, terus bobo imut biar besok bisa jalan ke
laut. Setelah selesai makan, dll Bela duluan pamit untuk beristirahat dan aku
masih sedikit deg-degan karena dua temanku masih ada di Jakarta dan belum
berangkat. Dan akhirnya aku terlelap setelah mendapat kepastian kapan mereka
akan berangkat.
Lombok, 20 Februari 2015
Waktu
menunjukkan pukul 03.00 WITA, aku terbangun dan melihat beberapa pesan dari kak
Hadian. Ternyata mereka sudah diterbangkan pukul 21.30 WIB dari Jakarta tapi
karena mereka tiba di Lombok pukul 00.30 dan bandara sudah tutup akhirnya
mereka di alihkan ke Bandara Ngurah Rai, Bali. Mereka pun harus menunggu lagi
kapan mereka akan diterbangkan ke Lombok.
Sambil
menunggu waktu untuk menjemput teman-teman dan om yang akan datang dari
Makassar akhirnya aku, Bela, kak Iis, Nuri dan juga om pergi menyusuri pantai.
Kami pergi ke pantai senggigi hari itu. Sekedar menginjakkan kaki di pasir
pantai sengigi dan bernarsis ria.
![]() |
This is Us |
![]() |
Senggigi |
Pukul
11.00 aku dikabari bahwa teman-temanku di Bali akan segera diterbangkan. Woow
segera ku kabarkan kepada om. Kami pun bergegas berangkat ke bandara. Dalam
perjalanan ke bandara kak Hadian kembali mengabarkan bahwa mereka tidak jadi
diterbangkan, karena pesawat yang seharusnya mereka tumpangi sudah terbang
(wooow, ditinggal pesawat ternyata, tapi bukan salah mereka sihkatanya). Dan
kami putuskan untuk pulang terlebih dahulu, sekedar beristirahat dan makan
siang, karena hari itu juga hari Jumat maka om harus melaksanakan sholat jumat.
Akhirnya
aku dan yang lain kembali ke rumah untuk beristirahat dan makan siang sambil
bermain dengan si kecil Nayla. Ah lucu sekali anak solihah ini. Aku ikut
menyuapinya karena dilapar dan sang ibu belum kembali. Sesekali membuat dia
tersenyum dan tertawa sampai akhirnya dia tertidur digendonganku.
![]() |
Nayla and Aunty |
Tak berapa
lama ibu Nayla datang menjemput dan akupun bergegas solat dzuhur dan segera
menyusul om yang sudah menunggu di mobil untuk menjemput di Bandara.
Kurang
lebih satu jam perjalanan menuju bandara, sambil sedikit bercerita tentang
Lombok yang dikenal dengan kota seribu masjid saking banyaknya masjid disana.
Sampai di bandara dua orang belaga bule udah nungguin dijemput. Sekedar say Hi
dan kenalan dengan om. Tak berapa lama rombongan keluarga dari makassarpun
tiba. Setelah bernarsis sebentar kami bergegas pulang karena hari mulai
mendung.
![]() |
Welcomeee Finally sampe juga kalian di Lombok yaa ;) |
Sampai di
rumah segera beristirahat dan sore harinya kami bergegas menuju ke jembatan
biru, melewati sepanjang pantai Sengigi. Mengharap matahari terbenam tapi
harapan pupus Karena hari itu awan menutupi semuanya. Mengabadikan beberapa
moment disana.
![]() |
Yeeeaayyyy |
![]() |
Pantai Malimbu |
![]() |
Kitaaaaaa |
Lalu kamipun bergegas pulang karena hari sudah malam. Malam
harinya kami pun pergi berburu durian. Oh Allah, 20 buah durian tidak habis
kami makan hahahaha. Pukul 10 kami segera pulang dan beristirahat, agenda
penting besok menunggu dan kami harus fit.
![]() |
Durian Tiiiiiimeeeee |
Lombok, 21 Februari 2015
Hari yang
dinantikan datang. Agenda penting yang membawa kami terbang ke Lombok pun tiba.
Pagi-pagi sekali kami semua bersiap-siap agar bisa berangkat sesuai dengan
agenda yang sudah di tentukan. Pengantin, seserahan dan para pengantar sudah
siap. Sekitar pukul 9 kami semua sudah siap di mobil masing-masing dan
berangkat menuju rumah mempelai wanita.
![]() |
Sama Calon Pengantin niii |
Sekitar
pukul 10 upacara akad nikah berjalan dengan begitu khidmat. Begitu haru dan
menegangkan. MasyaAllah sahabatku kini menjadi seorang suami dari seorang
wanita yang baru saja kami kenal. Cantik dan serasi sekali mereka.
Terkagum-kagum kami dibuatnya.
![]() |
King of the day |
![]() |
Cuplikan Akad nikah |
![]() |
This is The Princess |
![]() |
Here They are |
Setelah
foto bersama dan memberikan bingkisan special untuk sahabat special, pukul 12
aku, Bela, Hadian dan Lilik pamit untuk pulang terlebih dahulu. Bukan karena
lelah tapi kami ingin sedikit berjalan Wisata di Lombok. Meninggalkan acara,
but well it’s okay. Padahal sebelumnya sudah diingatkan ibu, ibunya wildan,
untuk tidak pulang terlebih dahulu (maafkan kami bu :D).
Sampai di
rumah sudah menunjukkan pukul 14.00. konflik dimulai hahahaha. Hujan tiba dan
mulai bingung mau kemana kita. Jawaban “terserah” dan “kalo gak jadi juga gak
apa-apa” pun tak terelakkan. Hujan mewarnai siang hari kami. Sampai akhirnya
pukul 16.00 kami sepakat untuk mengunjungi air terjun Narmada dengan sepeda
motor dan mengandalkan GPS dan entahlah ada keberanian dari mana aku dan bela
memimpin perjalanan ini (sok tau aja pokoknya).
Bela
menunjukkan jalan dengan GPS dan aku mengendarai motor. Jalanan yang lurus
tanpa belok membuat kami santai mengendarai. Sampai akhirnya bela berkata
“Gy,
nanti kalo ada pertigaan masih lurus yaa sampe ketemu pertigaan yang ada
bunderannya kita belok kiri.”
“Okey
Bel.”
“Bel,
didepan ada pertigaan tapi gak ada bunderan. Lurus apa belok?”
“Disini
sih katanya sampe ada bunderan baru belok kiri.”
“Terus
kita gimana ini?”
“Belok
kiri aja.” Bela menginstruksi
Okay,
dengan penuh rasa deg-degan takut salah jalan (karena sepertinya gak ngikutin GPS), mengingat sedang ada konflik
yang ‘seru’. Dan akhirnya kita menemukan petunjuk yang tidak menyesatkan.
Yeeeeeaaaayyyy kita akhirnya sampai di Air Terjun Narmada.
Setidaknya
I can see you smile dude, itu sudah lebih dari cukup setelah sebelumnya sedikit bete (maafkan maafkan). Foto-foto disana menikmati
pemandangan bersama mereka. Senang sekali. Pergi ke kota orang, ngerampok motor
buat jalan-jalan. Perginya sendiri, sok tau jalan disana hahahaha. Well, happy
for today.
Menjelang
maghrib kami pulang dan berniat mencari pusat oleh-oleh. Jalan pulang yang kami
lewati adalah jalan yang seharusnya kami lewati tadi.
“Nah, ini
Bel jalanan yang tadi harusnya hahahaha.”
“Iya gy,
hahahaha” saking senangnya
Diperjalanan
aku dan Bela bernyanyi-nyanyi. Rindu tak menjadi ‘gila’ bareng sama
kamu. Sepanjang perjalanan mencari pusat oleh-oleh tak ada akhirnya pencarian
kami berlabuh di Restoran Pinggir sawah ‘Ayam Taliwang’. Makan malam disana
dengan rasa hati yang sedang bahagia, damai sekali rasanya.
Pulang ke
rumah langsung di berondong pertanyaan.
“Tadi
nyasar gak?”
“Kirain
nyasar, makanya tadi suruh Wildan nelpon.”
Yang
ditanyain Cuma mesam mesem aja hahahaha.
Kami
kembali ke tempat menginap dan langsung diskusi what will we do and how to go.
Karena ketika mengembalikan motor ayah wildan sempat mengatakan bahwa tidak
bisa mengantar kami karena mobil akan di service dan pagi hari akan
mengantarkan bibi yang akan pulang ke Jakarta juga. Akhirnya kami memutuskan
untuk memesan taksi dan berangkat pukul 6 pagi esok harinya menuju Lombok
Tengah.
Lombok, 22 Februari 2015
Well,
hari ini hari terakhir kami di Lombok batasnya hanya sampai pukul 16 atau 17
saja untuk bermain karena pukul 18an aku dan bela harus segera terbang.
Sedangkan Hadian dan Lilik akan terbang pukul 20.30.
Kami
bergegas menuju ke Praya, Lombok Tengah untuk bertemu dengan senior yang akan
mengantarkan kami explore pantai ;).Bertemu dengan kak Zuhud tak jauh dari
rumahnya kami dijemput dan di ajak ke rumahnya sekedar sarapan dan menitipkan
barang.
Sekitar
pukul 9 kami berangkat bergegas berkeliling pantai. Melipir sejenak di plang
Desa Sade dan langsung meluncur menuju pantai Kuta dan lanjut ke Tanjung Aan.
![]() |
Bukit Merese |
![]() |
Full Team of the day |
![]() |
Tanjung Aan |
![]() |
Pasir Merica |
Siang
hari kami bergegas pulang setelah membeli beberapa buah tangan sambil sesekali
berhenti menikmati pantai dan berlabuh di Nasi Puyung. Setelah kenyang kami
segera kembali ke rumah kak Zuhud untuk bersih-bersih dan bersiap berangkat ke
Bandara.
Pukul
16.00 kami berangkat menuju bandara dan bersiap pulang. Ah, thanks for All
Lombok, very happy to go here. Someday I will be back, with my future and my
lovely friend and her future insyaAllah untuk merasakan nikmatnya bersujud
diatas dewi Anjani yang begitu damai. Big thank for my besties Wildan and
Family to serve us here. Thanks teman seperjalanan Bela, Kak Hadian dan Lilik.
Semua ini indah ;).
![]() |
Here We are |
Well,
dokumentasi lengkap boleh dilihat disini ;). Selamat menikmati. Mohon maaf jika tidak ada yang berkenan.
![]() |
See You Again Lombok |
Enak amat ke tanjung aan
BalasHapusLah lu bolak balik ke lombok belom kesana gung???
Hapus